Sejak Kapan Dikenal Sebutan Santri?
Istilah “santri” sudah akrab di telinga masyarakat Indonesia, terutama di lingkungan pesantren. Namun, tahukah kita sejak kapan sebenarnya sebutan santri ini muncul dan apa makna yang terkandung di dalamnya?
Kata santri memiliki akar sejarah dan makna yang kaya. Beberapa ahli bahasa menyebutkan bahwa istilah ini berasal dari bahasa Sanskerta, “shastri”, yang berarti “orang yang mempelajari kitab suci”. Dalam konteks Hindu kuno di India, shastri merujuk pada seseorang yang tekun mempelajari ajaran kitab suci atau teks-teks keagamaan. Ketika Islam masuk ke Nusantara, istilah ini kemudian mengalami penyesuaian dan digunakan untuk menyebut para pelajar agama Islam di pesantren.
Ada pula pendapat lain yang menyebutkan bahwa kata santri berasal dari bahasa Jawa Kuno, yaitu kata dasar “cantrik”. Seorang cantrik pada masa itu adalah murid yang mengikuti dan melayani guru atau pendeta untuk menuntut ilmu. Tradisi cantrik inilah yang kemudian diwarisi dan disesuaikan dalam konteks Islam, menjadi santri yang belajar dan berkhidmah kepada seorang kiai di pesantren.
Sebutan santri mulai dikenal luas sejak berkembangnya lembaga pondok pesantren di tanah Jawa pada abad ke-15 hingga ke-16 Masehi. Pesantren-pesantren awal seperti di Ampel Denta (Surabaya), Giri Kedaton (Gresik), dan Demak menjadi pusat pendidikan Islam dan melahirkan generasi santri yang bukan hanya alim dalam agama, tetapi juga berperan penting dalam penyebaran Islam.
Dalam perkembangan selanjutnya, istilah santri bukan hanya disematkan kepada mereka yang belajar di pesantren, tetapi juga menjadi simbol identitas keislaman dan moralitas bangsa. Para santri dikenal sebagai sosok yang berakhlak, berilmu, dan berjiwa perjuangan tinggi.
Sebutan santri semakin mengakar kuat dalam sejarah Indonesia, terutama ketika para kiai dan santri ikut terjun dalam perjuangan melawan penjajahan. Resolusi Jihad yang digagas oleh KH. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 menjadi tonggak bersejarah bahwa santri tidak hanya menuntut ilmu, tetapi juga berjuang mempertahankan kemerdekaan.
Oleh karena itu, tanggal 22 Oktober kini diperingati sebagai Hari Santri Nasional, sebagai bentuk penghormatan terhadap dedikasi dan pengorbanan kaum santri untuk agama, bangsa, dan negara.
Kini, sebutan santri tidak lagi terbatas pada mereka yang mondok di pesantren. Santri modern adalah siapa pun yang menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman, keilmuan, dan nasionalisme. Santri adalah simbol dari insan yang berakhlak, berpengetahuan luas, dan cinta tanah air.
Dengan demikian, istilah santri memiliki perjalanan panjang—dari akar bahasa Sanskerta dan Jawa Kuno, hingga menjadi bagian penting dari sejarah Islam dan nasionalisme Indonesia. Seorang santri bukan hanya pelajar agama, tetapi juga pewaris nilai-nilai luhur bangsa: taat kepada Allah, berbakti kepada guru, dan cinta kepada tanah air.
Tulisan Lainnya
MTs As-Salafiyah Ucapkan Selamat atas Wisuda ke-6 STIS As-Salafiyah Sumber Duko Pamekasan
Keluarga besar Madrasah Tsanawiyah (MTs) As-Salafiyah menyampaikan ucapan selamat dan sukses atas terselenggaranya Wisuda ke-6 Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) As-Salafiyah Sum
Operator MTs As-Salafiyah Ikuti Pendampingan Validasi Data Siswa untuk Persiapan E-Ijazah Tahun Ajaran 2025/2026
Pamekasan, 18 November 2025 — Operator MTs As-Salafiyah mengikuti kegiatan Pendampingan Validasi Data Siswa dalam rangka persiapan penerbitan E-Ijazah Tahun Ajaran 2025/20
Siswa-Siswi MTs As-Salafiyah Kembali Ukir Prestasi di Ajang Olimpiade Nasional 2025
Pakong, 12 November 2025 – Kabar membanggakan kembali datang dari MTs As-Salafiyah. Sejumlah siswa-siswi berhasil meraih berbagai penghargaan dalam ajang Olimpiade Nasional Sisw
Siswa MTs As-Salafiyah Kembali Menorehkan Prestasi di Ajang Lomba Online Tingkat Provinsi
As-Salafiyah, 5 November 2025 – Siswa-siswi MTs As-Salafiyah kembali menunjukkan prestasinya dengan menorehkan keberhasilan dalam beberapa ajang lomba online tingkat provinsi. Dua
MTs As-Salafiyah Gelar Rapat Rutin Bulanan: Sosialisasi ASAS Ganjil, Aplikasi Absensi Digital, dan Pelatihan Pembuatan Soal Berbasis AI
Pakong, Senin, 03 November 2025 — MTs As-Salafiyah kembali melaksanakan rapat rutin bulanan yang dihadiri oleh seluruh dewan guru, staf, serta jajaran pimpinan madrasah. Rapat ber

